Ketika membangun sebuah gedung atau pabrik, Anda juga harus sudah mempertimbangkan sistem keamanan kebakarannya. Salah satunya adalah dengan memasang gaseous fire suppression

Sesuai dengan namanya, sistem pemadam kebakaran otomatis ini menggunakan gas sebagai media pemadam. Berikut ini jenis gas yang digunakan sebagai media pemadam. Dengan mengetahui jenis gasnya, Anda bisa memilih sistem pemadam kebakaran yang sesuai kebutuhan. 

Gaseous fire suppression dengan media inert gas

Sistem pemadam kebakaran dengan media pemadam inert gas menjadi salah satu yang paling sering digunakan di Indonesia. Ada setidaknya tiga jenis gas yang termasuk dalam inert gas ini, yaitu Nitrogen, Argon, dan Karbon Dioksida. 

Sistem pemadam kebakaran dengan media pemadam gas nitrogen sangat mudah ditemukan di pasaran. Ketika sistem pemadam mendeteksi adanya pemicu kebakaran, alarm akan berbunyi. Kontrol panel juga akan langsung mengeluarkan inert gas

Fungsi dari inert gas adalah untuk mengurangi konsentrasi oksigen yang akan memperbesar titik api. Semakin kecil kadar oksigen di sekitar pemicu api, api akan semakin cepat padam. Anda pun bisa menghindari kebakaran besar. 

Gaseous fire suppression dengan gas clean agent

Ada dua jenis gas clean agent yang digunakan sebagai media pemadam pada gaseous fire suppression, yaitu FM200 dan Novec 1230. Kedua gas ini digunakan karena tergolong gas yang ramah lingkungan.

Selain itu, gas ini juga sangat efektif mengurangi kadar oksigen di sekitar titik kebakaran. Selain mengurangi kadar oksigen di sekitar titik kebakaran, gas ini juga menghalangi reaksi rantai pembakaran sehingga api tidak cepat menyebar. Beberapa perusahaan menggunakan sistem pemadam kebakaran dengan gas ini karena tidak meninggalkan bekas sehingga mudah dan cepat dibersihkan. 

Gaseous fire suppression dengan gas Helium

Walaupun terbilang jarang digunakan, tapi ada jenis sistem pemadam kebakaran yang menggunakan gas helium sebagai media pemadam. Sistem pemadam kebakaran jenis ini biasanya digunakan untuk gedung atau pabrik dengan material khusus yang mana api hanya bisa dipadamkan dengan gas helium.

Gas ini mencegah api membesar dan menyebar sehingga kebakaran besar bisa dihindari. Selain itu, material yang ada dalam area yang terbakar juga tidak terlalu terdampak atau terbakar.  

Gaseous fire suppression dengan Argon Murni 

Argon digunakan karena tidak berwarna, tidak berbau, serta tidak beracun. Material yang terkandung dalam gas ini sangat cocok untuk memadamkan api yang dipicu oleh korsleting peralatan listrik. Karena itu, sistem pemadam kebakaran jenis ini sering ditempatkan di ruang komputer, stasiun pangkalan, laboratorium. 

Dengan mengetahui jenis gas yang digunakan dalam sistem pemadam kebakaran, Anda bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan gaseous fire suppression yang tepat akan memaksimalkan penanggulangan kebakaran di gedung atau pabrik. Risiko kerugian besar akibat kebakaran juga bisa diminimalkan.